Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menggelar kuliah tamu bertemakan Implementasi Internastional Standards on Auditing pada hari
Sabtu (14/03/2015) lalu yang bertempat di ruang Balai Sidang Fakultas
Ekonomi Unsyiah. Kuliah tamu tersebut menghadirkan narasumber dari
Kantor Akuntan Publik (KAP) KPMG Indonesia, Agung Nugroho Soedibyo dan
ketua jurusan Program Studi Akuntansi Unsyiah, Dr. Nadirsyah, S.E.,
M.Si., Ak. sebagai moderator. KPMG adalah salah satu kantor akuntan
publik terbaik di dunia dan salah satu dari Big Four bersama dengan Deloitte, PwC, dan EY. Kantor pusat globalnya berada di Amstelveen, Belanda.
Kuliah tamu yang dihadiri oleh peserta
mulai dari mahasiswa/i Program Studi (Prodi) S1 dan D3 sampai dengan
Prodi Pascasarjana dan Prodi Profesi Akuntansi tersebut menjadi ajang
penyerapan ilmu dan diskusi oleh para peserta yang hadir.
Bapak Agung mengatakan pada awal kuliah,
“Gedung KPMG yang terdapat di Jurusan Akuntansi Universitas Syiah Kuala
hanya terdapat satu di dunia. Merupakan empati dari seluruh elemen KPMG
terhadap bencana tsunami, terkumpul 1juta Dollar untuk bantuan pengajaran di empat negara yang terkena dampak tsunami. KPMG mengucapkan terimakasih terhadap pihak USK, krrna sudah memberikan izin utk berkontribusi mebangun pendidikan di kampus.”
“Sekarang, peraturan yang digunakan dalam Auditing adalah ISA mulai 2013. Globalisasi telah mengubah model bisnis menjadi lebih rumit, yang dahulu model bisnis memakau currency,
sekarang memakai surat utang. Indonesia baru mengeluarkan UU
(Undang-undang) mengenai akuntan publik pada tahun 2011 dan masih
memiliki kekurangan dibandingkan Malaysia yang telah lebih dahulu
mengeluarkan UU nya pada tahun 1952.” ujarnya.
Pada akhir sesi kuliah tamu, beliau
mengatakan bahwa auditor harus memahami risiko audit, sehingga ketika
mengaudit, auditor sudah mengetahui apa yang akan di hadapi dan apa yang
harus di hindari. Auditor juga tidak boleh memberikan opini sebelum
memeriksa semua hal, dan harus mengetahui cara bisnis perusahaan agar
mengetahui risiko yang harus di hadapi.